Detail Cantuman

Infeksi saluran pernapasan akut merupakan salah satu penyebab utama
penyakit menular di dunia. Penyakit ISPA terbagi menjadi 2 jenis yaitu pneumonia
dan non-pneumonia. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terpaparnya penyakit
ISPA meliputi faktor demografi, kepadatan penduduk, dan biologi.
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran penggunaan
obat Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) non-pneumonia dan pneumonia pada
pasien anak di Puskesmas Sungai Jingah tahun 2022.
Penelitian ini dilakukan dengan rancangan non-eksperimental yang bersifat
observasional dalam bentuk deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan
metode accidental sampling yaitu dimana sampel diambil secara kebetulan bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel. Pengambilan data dilakukan secara
retrospektif melalui data resep pasien yang terdiagnosa ISPA non-pneumonia dan
pneumonia. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian lembar observasi yang disusun
melalui data resep pasien.
Hasil penelitian menujukkan bahwa penggunaan obat non-pneumonia didominasi
obat non racikan kombinasi (47,8%). Obat non racikan kombinasi tertinggi pada 4 obat
(21,9%). Golongan obat kombinasi analgetik, antihistamin, dan ekspektoran (45,6%)
dengan sediaan sirup (47,6%). Potensi obat kombinasi 125 mg, 1 mg, 50 mg, 2 mg (21,9%).
Frekuensi minum obat 3 x sehari 1 puyer (12,7%) dengan durasi/lama penggunaan obat
selama 3 hari (52,8%). Sedangkan pada penggunaan obat pneumonia didominasi obat non
racikan tunggal (56,2%). Obat non racikan tunggal amoxicillin 125 mg/5 ml (31,1%).
Golongan obat antibiotik (44,1%) dengan jenis sediaan sirup (76,9%). Potensi obat 125
mg/5 ml (34,9%), frekuensi minum obat 3 x sehari 1 cth (14,6%) dan durasi/lama
penggunaan obat selama 3 hari (36,1%).
Kata Kunci : Infeksi saluran pernapasan akut, non pneumonia,
pneumonia, puskesmas, resep