Detail Cantuman

Pengelolaan obat di Puskesmas merupakan salah satu indikator mutu
pelayanan kefarmasian yang penting karena menentukan keberhasilan manajemen
Puskesmas. Kegiatan pengelolaan obat bertujuan agar obat dapat dikelola secara
optimal untuk menjamin ketepatan jumlah dan jenis perbekalan farmasi dalam
upaya mencapai tujuan yang ditetapkan diberbagai tingkat unit kerja. Dalam
penelitian ini Puskesmas Banjarbaru Utara dipilih karena letak strategis, dengan
kepadatan penduduk yang tinggi.
Masalah yang muncul yaitu ketidaksesuaian item obat yang terjadi pada
tahap perencanaan, permintaan dan penerimaan obat yang berdampak pada
ketersediaan obat yang akan di gunakan untuk pelayanan kesehatan di
Puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui gambaran perencanaan,
permintaan, dan penerimaan obat di Puskesmas Banjarbaru Utara tahun 2022.
Jenis Penelitian ini non-eksperimental dengan desain penelitian cross
sectional menggunakan lembar Observasi dari data retrospektif tahun 2022 yang
di lakukan pada bulan Ferbruari – Mei tahun 2023. Populasi dan sampel yaitu
perencanaan, permintaan, dan penerimaan pada periode 2022. Pengolahan data
sekunder penelitian ini lembar Rencana Kebutuhan Obat (RKO) dan LPLPO
tahun 2022 data yang dapat dimasukan dalam bentuk Microsoft Excel.
Hasil penelitian adalah kesesuaian perencanaan dengan Formularium
Puskesmas adalah 85,43% dari 103 item obat yang direncakan ada 88 item yang
sesuai dan 15 item yang tidak sesuai, kesesuaian perencanaan dengan permintaan
adalah 4,85% dari 103 item yang di rencanakan ada 5 item yang sesuai dan 98
item yang tidak sesuai dan kesesuaian permintaan dengan penerimaan adalah
3,60% dari 139 item yang diminta ada 5 item yang sesuai dan 134 item yang tidak
sesuai.
Kata Kunci : LPLPO, Perencanaan, Permintaan, Penerimaan, Puskesmas, dan
Rencana Kebutuhan Obat (RKO)