Detail Cantuman

Jeringau (Acorus calamus L.) merupakan tanaman air yang banyak
dijumpai tumbuh di pinggiran sungai, rawa-rawa maupun lahan yang tergenang
air sepanjang tahun ataupun ditanam dipekarangan rumah sebagai tanaman hias.
Tanaman ini mengandung senyawa flavonoid, saponin, alkaloid, polifenol, tanin
dan minyak atsiri pada bagian rimpangnya. Masyarakat secara tradisional
memanfaatkan tanaman ini untuk mengobati diare, disentri, cacingan dan juga
digunakan pada wanita setelah bersalin bersama bahan obat lain. Tujuan
dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas dan diameter rata-rata
zona hambat yang dihasilkan oleh ekstrak etanol daun Jeringau (Acorus calamus
L.) terhadap pertumbuhan Escherichia coli.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi Akademi
Farmasi ISFI Banjarmasin dengan jenis penelitian experimental yang
menggunakan metode difusi lubang sumuran. Tanaman yang digunakan adalah
tanaman Jeringau yang diambil bagian daunnya dan dipetik pada pagi hari,
tanaman ini diperoleh dari daerah Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan.
Media yang digunakan yaitu Nutrent Agar (NA), dengan sampel ekstrak kental
daun Jeringau, proses ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut
etanol 70%. Penelitian ini terbagi menjadi tiga kelompok utama; kelompok
ekstrak dengan berbagai konsentrasi (100, 200, 300 dan 400 mg/ml), kelompok
kontrol positif (Ceftriaxone 50 mg/ml) dan kelompok kontrol negatif (Etanol
70%). Diameter zona hambat yang terbentuk kemudian diukur menggunakan
jangka sorong.
Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun
Jeringau (Acorus calamus L.) memiliki aktivitas terhadap pertumbuhan
Escherichia coli. Diameter rata-rata zona hambat yang dihasilkan pada
konsentrasi 100, 200, 300 dan 400 mg/ml berturut-turut sebesar 40,1, 46,0, 55,0
dan 71,2 mm.
Kata kunci : Zona hambat, Daun Jeringau, Sumuran, Escherichia coli