Detail Cantuman

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Indonesia berada di peringkat kedua dengan jumlah kasus rata-rata sebanyak 129.435. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk meminimalisir wabah DBD, Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan penggunaan larvasida sintesis (temephos). Penggunaan larvasida sintesis sangat merugikan masyarakat, seperti pencemaran lingkungan dan menyebabkan resistensi. Alternatif untuk mengurangi dampak negatif tersebut adalah dengan menggunakan larvasida nabati yang berasal dari tanaman. Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai larvasida nabati adalah serai wangi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah minyak atsiri serai wangi memiliki efektivitas sebagai biolarvasida terhadap kematian larva nyamuk Aedes aegypti L dan mengetahui nilai Lethal Concentration (LC50) dari minyak atsiri serai wangi (Cymbopogon nardus) sebagai biolarvasida terhadap larva Aedes aegypti L.
Jenis penelitian ini adalah penelitian non eksperimental laboratorium dengan metode deskriptif untuk mengetahui efektivitas minyak atsiri serai wangi sebagai biolarvasida Aedes aegypti. Minyak atsiri diperoleh dengan proses destilasi, sampel yang digunakan adalah minyak atsiri serai wangi dengan konsentrasi 100 ppm, 50 ppm, 10 ppm dan 5 ppm.
Hasil penelitian menunjukan bahwa efektivitas larvasida minyak atsiri serai wangi dengan konsentrasi 50 ppm, 10 ppm dan 5 ppm terhadap larva Aedes aegypti lebih rendah dibandingkan dengan abate (themepos) . Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan semakin tinggi konsentrasi minyak atsiri serai wangi yang digunakan maka semakin besar pula jumlah kematian larva uji pada percobaan. Konsentrasi yang dapat membunuh 50% larva aedes aegypti berada pada interval antara 6,56 ppm dan 19,4 ppm dengan estimasi konsentrasi 13,5 ppm dimana pada konsentrasi tersebut termasuk racun sedang pada lingkungan perairan.


Kata kunci : Demam berdarah, Minyak atsiri serai wangi, Aedes aegypti