Detail Cantuman

Pasien yang menderita TBC sangat penting terutama dalam keluarga yang
memberikan dukungan penuh kepada mereka. Namun selama ini keluarga pasien
kurang memberikan dukungan memberikan pasien sehingga terkandang pasien
terlambat untuk berobat dan kurangnya pengetahuan pasien tersebut dalam
meminum obat mereka sehingga mengakibatkan masalah pada pasien itu sendiri
terutama dalam tingkat kecepatan kesembuhan dari pasien itu sendiri. Kurangnya
kontrol dari keluarga mengakibatkan masih banyak di Puskesmas Se-Banjarmasin
Tengah yang tidak sembuh, hal ini bisa mengakibatkan keluarga juga tertular jika
pasien tersebut masih tidak sembuh. Tujuan penelitian untuk mengetahui
hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat pada pasien
Tuberculosis paru (TB paru) di Puskesmas Se-Banjarmasin Tengah
Penelitian ini berupa penelitian noneksperimental dengan menggunakan
metode korelasi. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juni – Juli 2018.
Sampel penelitian ini dari bulan Januari tahun 2018 hingga bulan April 2018 yang
melakukan pengobatan TB Paru yaitu 77 orang. Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik sampling jenuh/total sampling, maka sampel yang
didapatkan 33 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner kemusian di
analisis menggunakan analisis korelasi dengan menggunakan uji Chi-Square
(a<0.05).
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan keluarga yang
termasuk kategori rendah berjumlah rendah berjumlah 19 orang (57,6%) dan yang
termasuk dalam kategori tinggi berjumlah 14 orang (42,4%). Tingkat kepatuhan
tersebut kebanyakan yang masih tidak patuh sebanyak 18 orang (54,5%) dan yang
patuh berjumlah 15 orang (45,4%). Hasil uji korelasi menunjukkan 0,000 < 0,05.
Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan yang kuat antara dukungan keluarga
dengan kepatuhan minum obat pada pasien tuberculuses paru (TB Paru) di
Puskesmas Wilayah Banjarmasin Tengah.
Kata kunci: Dukungan Keluarga, Kepatuhan Minum Obat, Pasien Tuberculosis,
Puskesmas