Detail Cantuman

Kerupuk adalah salah satu makanan pelengkap. Rasanya yang renyah dan
gurih membuat makanan ini banyak disukai oleh berbagai kalangan masyarakat.
Penjual harus membuat atau mempersiapkan kerupuk sebaik mungkin sehingga
kerupuknya laku. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan menambahkan
bahan tambahan pangan. Bahan tambahan pangan yang sering digunakan pada
pembuatan kerupuk adalah boraks yang mana merupakan bahan tambahan pangan
yang dilarang penggunaannnya pada pangan. Boraks merupakan bahan beracun
dan berbahaya karena dapat menimbulkan efek racun. Tujuan penelitian ini adalah
untuk menentukan apakah kerupuk yang dijual pedagang X di Pasar Sungai Miai
Banjarmasin Utara mengandung boraks.
Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat
deskriptif. Pengujian dan pengolahan sampel dilakukan di Laboratorium Kimia
Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin pada bulan Juni-Juli 2018. Teknik
pengambilan sampel adalah accidental sampling dan jumlah sampel pada
penelitian ini sebanyak 13 jenis kerupuk. Penelitian ini menggunakan 4 metode uji
yaitu uji AgNO3, uji BaCl2, uji nyala api, dan uji kertas kunyit. Sebelum
melakukan pengujian sampel dipreparasi terlebih dahulu menggunakan metode
pengendapan dengan sentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm selama 2 menit.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan uji AgNO3, uji BaCl2, uji
nyala api, dan uji kertas didapatkan hasil bahwa dari 13 sampel kerupuk mentah
yang dijual pedagang X di pasar Sungai Miai Banjarmasin Utara seluruh sampel
kerupuk negatif mengandung boraks.
Kata kunci: kerupuk, boraks, uji AgNO3, uji BaCl2, uji nyala api, uji kertas
kunyit