Detail Cantuman

Skrining resep merupakan kegiatan untuk menelaah suatu resep. Skrining
resep yang pertama kali dilakukan yaitu dengan mengecek kelengkapan administrasi
resep. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya medication error. Medication
eror merupakan suatu kejadian kesalahan pemberian obat kepada pasien. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui persen kelengkapan administrasi resep di Apotek
Kimia Farma No. 774 Banjarmasin tahun 2018 menurut Permenkes No. 73 tahun
2016 pada resep umum dan Peraturan BPOM No. 4 tahun 2018 pada resep prekursor,
narkotika dan psikotropika.
Penelitian dilakukan di Apotek Kimia Farma No. 774 Banjarmasin dengan
menggunakan metode deskriptif. Populasi didapatkan sebanyak 982 lembar. Jumlah
sampel yang didapat sebanyak 289 lembar resep. Cara pengambilan sampel dengan
menggunakan teknik Simple Random Sampling.
Hasil penelitian diperoleh kelengkapan pada resep umum dan resep prekursor,
narkotika dan psikotropika dengan rincian 99,54% dan 98,63% pada nama pasien,
73,61% dan 79,45% pada umur pasien, 1,85% dan 1,37% pada berat badan pasien,
6,48% dan 6,85% pada jenis kelamin pasien, 99,07% dan 100% pada nama dokter,
79,17% dan 91,78% pada SIP dokter, 98,15% dan 100% pada alamat dokter, 90,28%
dan 97,26% pada nomor telpon dokter, 82,87% dan 90,41% pada paraf dokter, 91,2%
dan 100% pada tanggal resep dan 32,88% pada alamat pasien.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut didapat hasil kelengkapan keseluruhan
pada resep umum sebesar 72,22% sedangkan pada resep prekursor, narkotika dan
psikotropika sebesar 72,60%.
Kata kunci : Skrining resep, kelengkapan administrasi, medication error