Detail Cantuman

"Lipstik sudah menjadi kebutuhan sehari-hari bagi wanita. Lipstik bisa
mengandung timbal agar lipstik tersebut tahan lama, tetapi berdasarkan peraturan
BPOM RI Tahun 2014 tentang Persyaratan Cemaran Mikroba dan Logam Berat
Timbal dalam Kosmetika tidak boleh lebih dari 20 ppm. Tujuan penelitian ini
adalah untuk menganalisis kandungan timbal pada lipstik tanpa nomor registrasi
BPOM yang dijual di pasar Antasari Kota Banjarmasin.
Sampel lipstik dilakukan uji pendahuluan meliputi uji organoleptik
kemudian mereaksikan dengan pereaksi KI, NH4OH dan NaOH. Senyawa timbal
dipisahkan dengan bahan lipstik lain menggunakan metode dekstruksi basah yang
terdiri dari campuran HNO3 pekat dan HCl pekat. Penetapan kadar timbal
menggunakan metode spektrofotometri visibel dengan penambahan reagen Alizarin Red S sebagai pembentuk kompleks. Pembanding sampel pada penelitian ini
adalah timbal nitrat dengan pelarut aquades. Jumlah sampel yang dianalisis adalah
8 lipstik menggunakan teknik sampling jenuh dengan kriteria berwarna merah
muda dan coklat tanpa nomor registrasi BPOM.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 7 dari 8 sampel postitif mengandung
timbal. Kadar timbal yang terkandung dalam lipstik pada sampel 1 yaitu 19,780
ppm, sampel 2 sebesar 21,478 ppm, sampel 3 sebesar 11,521 ppm, sampel 5 sebesar
6,043 ppm, sampel 6 sebesar 12,817 ppm, sampel 7 sebesar 10,425 ppm dan sampel
8 sebesar 5,923 ppm. Disimpulkan bahwa 1 dari 8 sampel memiliki kadar melebihi
batas maksimal yaitu sampel 2.
Kata kunci : Lipstik, timbal, spektrofotometri visibel"