Detail Cantuman

"Jeruk Siam Banjar (Citrus reticulata), yaitu sekitar 95% dari total
populasi, merupakan komoditi unggulan di Kalimantan Selatan. Limbah kulit
jeruk Siam Banjar mengandung flavonoid yang memiliki aktivitas sebagai
antioksidan dengan nilai IC50 264 ppm. Antioksidan bermanfaat sebagai radikal
bebas untuk kulit, sehingga mestinya dapat dikembangkan sebagai salah satu
sediaan farmasi, seperti salep dengan basis hidrokarbon. Penelitian ini bertujan
untuk mengetahui perbedaan sifat fisik antara formula I, II dan III sediaan salep
ekstrak metanol kulit jeruk Siam Banjar dengan basis hidrokarbon dan untuk
mengetahui formulasi manakah yang paling disukai oleh responden.
Jenis penelitian eksperimental yang dilakukan di laboratorium Teknologi
Farmasi Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin pada bulan April-Juni. Pembuatan
ekstrak kulit jeruk Siam Banjar dilakukan dengan metode penyarian maserasi
hingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak kemudian di formulasikan dalam sediaan
salep dengan basis hidrokarbon. Uji yang dilakukan yaitu uji sifat fisik sediaan
salep yang meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, dan
uji kesukaan. Analisis yang digunakan dibuat dalam bentuk tabel, hasil yang
didapat kemudian diuji statistik dengan menggunakan uji normalitas ShapiroWilk, dilanjutkan menggunakan uji Mann Whitney.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai daya sebar
dan daya lekat salep antara formula I, II, dan III. Hasil uji organoleptis,
homogenitas dan pH tidak menunjukkan perbedaan antara setiap formulasi.
Sediaan salep pada formula I disukai oleh responden karena dari 8 parameter
formula I persentasenya paling besar.
Kata kunci : Jeruk Siam Banjar, Citrus reticulata, Ekstrak, Salep Basis
Hidrokarbon, Uji Sifat Fisik"