Detail Cantuman

Tanaman yang mengandung antioksidan alami banyak terdapat pada Famili
Citrus. Jeruk siam yang berkembang di Kalimantan Selatan telah dikukuhkan
menjadi varietas unggul nasional dengan nama jeruk siam Banjar. Ekstrak
metanol kulit buah jeruk siam Banjar memiliki nilai IC50 sebesar 264 ppm dan
ekstrak etanol kulit buah jeruk siam Banjar memiliki nilai IC50 sebesar 415,87
ppm. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi basis salep PEG
400 dan PEG 4000 terhadap kualitas mutu fisik dan pengujian kesukaan sediaan
salep ekstrak kulit jeruk siam banjar. Pembuatan ekstrak kulit jeruk siam banjar
dilakukan dengan metode penyarian maserasi selama tujuh hari dengan pelarut
metanol. Maserat kemudian diuapkan dengan waterbath hingga menjadi
ekstrak kental jeruk siam banjar. Ekstrak kulit jeruk siam banjar kemudian
diformulasikan dalam sediaan salep dengan basis larut air.
Jenis penelitian ini dilakukan dengan rancangan eksperimental. Pengujian
yang dilakukan yaitu uji evaluasi sediaan salep yang memiliki spesifikasi yang
diharapkan serta stabilitas selama penyimpanan yang dilakukan selama 14 hari.
Uji yang dilakukan adalah uji organoleptis, pH, homogenitas, daya sebar, daya
lekat dan uji kesukaan. Analisis yang digunakan dibuat dalam bentuk tabel,
ditampilkan dalam bentuk tabel, dijelaskan dalam bentuk narasi dan diuji dengan
menggunakan One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Kruskal Wallis dan
Mann Whitney.
Hasil uji Mann Whitney pada taraf kepercayaan 95% terdapat perbedaan
yang bermakna pada uji daya lekat yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
variasi dari basis PEG 400 dan PEG 4000 terhadap daya lekat salep dan tidak
menunjukkan perbedaan pada uji Mann Whitney terhadap hasil uji organoleptis,
homogenitas, pH dan daya sebar antara setiap formulasi. Pengujian kesukaan
sediaan salep ekstrak kulit jeruk siam banjar menunjukkan formulasi 1 dan 2 yang
paling disukai oleh responden.
Kata kunci : Ekstrak kulit jeruk siam banjar, sediaan salep, basis salep, uji sifat
fisik salep